This is a Heading

This is a paragraph.

Avatar -->

Wednesday, November 20, 2019

Penetapan Kadar Boraks Dalam Contoh Makanan Dengan Titrasi Asam Basa


LAPORAN PRATIKUM KIMA ANALITIK
MODUL PERCOBAAN






DISUSUN OLEH
1.     QUNTA FADEL SYAMSUAR
2.     WAHYU SAPUTRA
3.     MUHAMMAD WARSA RIFKI
4.     OKTRIZA LORA


LABORATORIUM PROSE REAKSI KIMIA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA BAHAN NABATI
POLITEKNIK ATI PADANG
TP. 2015/2016
LEMBARAN PENGESAHAN
Kelompok                  :  1
Praktikum                  :  Kimia Analitik
Modul Percobaan      :  Penetapan Kadar Boraks Dalam Contoh Makanan Dengan Titrasi  Asam Basa
Dosen Pembimbing   :  ADDIN AKBAR
Asisten                        :  1. Devani Adristi
  2.Afrina Nuratika Harahap
No
Nama Praktikan
Buku Pokok
1.
Oktriza Lora
1512035
2.
Quinta Fadel Syamsuar
1512001
3.
Wahyu Saputra
1512032
4.
M. Warsa Rifki
1512033

Catatan
Tanggal
Paraf Dosen Pembimbing










LEMBAR PENUGASAN
Kelompok                   :  1
Praktikum                    :  Kimia Analitik
Tanggal Praktikum      : 
Modul Percobaan        :  Penetapan Kadar Boraks Dalam Contoh Makanan Dengan Titrasi  Asam Basa
Dosen Pembimbing     :  ADDIN AKBAR
Asisten                        :  1. Devani Adristi
  2. Afrina Nuratika Harahap
No
Nama Praktikan
Buku Pokok
1.
Oktriza Lora
1512035
2.
Quita Fadel Syamsuar
1512001
3.
Wahyu Saputra
1512032
4.
M Warsa Rifki
1512033
Penugasan;    Standarisasi HCl
1.      Buat larutan Na2B4O7 0.1 N !
2.      Buat HCl 0.1 N !
3.      Tirtrasi Na2B4O7 0.1 N dengan larutan HCl 0.1 N !
4.      Hitung konsentrasi tepat HCl !
Penentuan kadar Boraks, dalam bakso 5 butir bakso dihaluskan, ditimbang 50 mg bakso, masukkan ke dalam gelas piala 250 ml + 10 ml aquades, panaskan 10 menit, dinginkan larutan, kemudian saring dan encerkan ke dalam labu ukur 100 ml, kemudian di pipet 10 ml, dan titrasi dengan HCl, dan hitung kadar Boraks dalam bakso dengan rumus :
  
LEMBAR PENGAMATAN
Kelompok                   :  1
Praktikum                    :  Kimia Analitik
Tanggal Praktikum      : 
Modul Percobaan        :  Penetapan Kadar Boraks Dalam Contoh Makanan Dengan Titrasi  Asam Basa
Dosen Pembimbing     :  ADDIN AKBAR
Asisten                        :  1. Devani Adristi
  2. Afrina Nuratika Harahap
Pembuatan Na2B4O7 0.1 N  dalam 500 ml
·         Vaquades =  500 ml
·         Na2B4O7 tertimbang = 9.55 gram
Pembuatan HCl 0.1 N dalam 1liter dari HCl pekat
·         VHCl pekat  Terpakai = 8.85 ml
·         Vaquades Terpakai     = 1000 ml
Penentuan konsentrasi tepat HCL
·         Vboraks Terpakai   = 10 ml
·         VHCl   Terpakai = 11.8 ml
·         Indikator PP terpakai = 3 tetes

Penentuan kadar boraks percobaan I
·         gbakso tertimbang = 55.9 mg
·         VHCl   Terpakai = 0.1 ml
·         Indikator PP terpakai = 3 tetes

Penentuan kadar boraks percobaan II
·         gbakso tertimbang =43 309.1 mg
·         VHCl   Terpakai = 0.2 ml
·         Indikator PP terpakai = 3 tetes 



BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Tingkat pengetahuan yang rendah mengenai bahan pengawet merupakan faktor utama penyebab penggunaan boraks pada produk makanan. Beberapa survei menunjukkan, alasan produsen menggunakan boraks sebagai bahan pengawet karena daya awet dan mutu yang dihasilkan menjadi lebih bagus, serta murah harganya, tanpa peduli bahaya yang dapat ditimbulkan.
Hal tersebut ditunjang oleh perilaku konsumen yang cenderung membeli makanan berharga murah, tanpa mengindahkan kualitas. Dengan demikian, penggunaan boraks pada produk makanan dianggap hal biasa. Sulitnya membedakan produk yang dibuat dengan penambahan boraks juga menjadi salah satu faktor pendorong perilaku konsumen tersebut.
Boraks merupakan bahan kimia yang banyak digunakan untuk industri kertas , pengawet kayu, racun kecoa, dan juga industri keramik.
Karena kurangnya pengetahuan masyarak luas mengenai boraks ini lah, sehingga mereka kurang juga memperhatikan apa yang terkandung dalam makanan yang mereka makan.
Boraks ini sering dicampurkan ke dalam makanan seperti bakso, mie basah, kerupuk, dan berbagai macam produk makanan lainnya. Adapun alasan yang sering diguanakan oleh segelintir orang yang tega berbuat curang ini menggunakan boraks sebagai pengawet adalah karena boraks ini  tidak berwarna atau bening, dan juga campurannya yang mudah larut dalam air.
Maraknya kasus zat pengawet pada produk makanan seperti pada mie, tahu, dan ikan asin sungguh memprihatinkan. Dibalik nikmatnya hidangan tersebut, zat kimia berbahaya ikut menyelinap masuk ke tubuh kita. Namun kita sebagai konsumen sulit untuk menentukan apakah makanan yang kita santap mengandung boraks atau tidak. Kandungan boraks hanya bisa diketahui melalui uji laboratorium.
 Oleh karena itu praktikum ini perlu dilakukan untuk mengetahui uji kandungan boraks pada b produk pangan bakso.

I.2 Tujuan
1.      Menentukan kadar boraks yang terkandung dalam bakso
2.      Memahami tentang boraks danmencari tahu makanan apa saja yang mengandung boraks
3.      Mengetahui dampak penambahan boraks dalam makanan
1.      apa saja yang mengandung boraks
2.      Mengetahui dampak penambahan boraks dalam makanan
3.      melakukan standarisasi HCl dengan larutan boraks
















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1    Pengertian Boraks
Boraks adalah senyawa dengan nama kimia natrium tetraborat (NaB4O7). berbentuk padat, jika terlarut dalam air akan menjadi natrium hidroksida dan asam borat (H3BO3). Dengan demikian bahaya boraks identik dengan bahaya asam borat (Khamid, 1993).
Senyawa-senyawa asam borat ini mempunyai sifat-sifat kimia sebagai berikut : jarak lebur sekitar 171oC. Larut dalam 18 bagian air dingin, 4 bagian air mendidih, 5 bagian gliserol 85%, dan tidak larut dalam eter. Kelarutan dalam air bertambah dengan penambahan asam klorida, asam sitrat atau asam tartrat. Mudah menguap dengan pemanasan dan kehilangan satu molekul airnya pada suhu 1000 C yang secara perlahan berubah menjad asam metaborat (HBO2). Asam borat merupakan asam lemah dengan garam alkalinya bersifat basa, mempunyai bobot molekul 61,83 berbentuk serbuk halus kristal transparan atau granul putih tak berwarna dan tak berbau serta agak manis (Khamid, 2006).
2.2    Karakteristik Boraks
Boraks atau Natrium tetraborat memiliki berat molekul 381,37. Rumus molekul Na2B4O7.10H2O. Pemeriannya berupa hablur transparan tidak berwarna atau serbuk hablur putih; tidak berbau. Larutan bersifat basa terhadap fenolftalein. Pada waktu mekar di udara kering dan hangat, hablur sering dilapisi serbuk warna putih. Kelarutan boraks yaitu larut dalam air; mudah larut dalam air mendidih dan dalam gliserin; tidak larut dalam etanol (Ditjen POM, 1995).
Natrium tetraborat mengandung sejumlah Na2B4O7 yang setara dengan tidak kurang dari 99,0 % dan tidak lebih dari 105,0 % Na2B4O7.10H2O. Larutan boraks bersifat basa terhadap fenolftalein, mudah larut dalan air mendidih dan dalam gliserin; tidak larut dalam etanol (Ditjen POM 1995).


2.3    Fungsi Boraks
Baik boraks ataupun asam borat memiliki khasiat antiseptika (zat yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme). Pemakaiannya dalam obat biasanya dalam salep, bedak, larutan kompres, obat oles mulut, bahkan juga untuk pencuci mata. Boraks juga digunakan sebagai bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu dan antiseptik kayu (Khamid, 2006).
Asam borat dapat dibuat dengan menambahkan asam sulfat atau klorida pada boraks. Larutannya dalam air (3%) digunakan sebagai obat cuci mata yang dikenal sebagai boorwater. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung dan salep luka kecil. Tetapi bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan pada bekas luka luas, karena beracun bila terserap oleh tubuh (Winarno dan Rahayu, 1994).
Meskipun bukan pengawet makanan, boraks sering pula digunakan sebagai pengawet makanan. Boraks sering disalahgunakan untuk mengawetkan berbagai makanan seperti bakso, mie basah, pisang molen, siomay, lontong, ketupat dan pangsit. Selain bertujuan untuk mengawetkan, boraks juga dapat membuat tekstur makanan menjadi lebih kenyal dan memperbaiki penampilan makanan (Vepriati, 2007).

2.4    Macam-macam Metode Uji Boraks
2.4.1 Uji Kualitatif
Beberapa uji kualitatif untuk boraks, antara lain: reaksi dengan H2SO4 dan metanol pada abu sampel; reaksi kertas tumerik dan amonia dengan penambahan H2SO4 dan etanol; dan reaksi H2SO4 pada larutan sampel. Reaksi dengan H2SO4 (P) dan metanol pada sampel yang telah diabukan dalam tanur akan menghasilkan nyala berwarna hijau jika dibakar; reaksi dengan asam oksalat dan kurkumin 1% dalam metanol dengan penambahan amonia pada larutan abu yang bersifat asam akan menghasilkan warna merah cemerlang yang berubah menjadi hijau tua kehitaman (Balai Besar POM, 2007).
Pencelupan kertas tumerik ke dalam larutan sampel yang bersifat asam. Jika terdapat Na2B4O7 atau H3BO3, maka kertas berwarna merah akan berubah menjadi hijau biru terang (Cahyadi, 2006). Pencelupan kertas tumerik ke dalam larutan asam dari sampel menghasilkan coklat merah intensif ketika kertas mengering, yang berubah menjadi hijau kehitaman jika diberi larutan amonia; reaksi dengan penambahan H2SO4 dan etanol pada sampel, akan menghasilkan nyala hijau jika dibakar (Clarke, 2004).
Reaksi dengan H2SO4 dan metanol pada larutan sampel dalam akuades bebas CO2 akan menghasilkan nyala hijau jika dibakar; dan penambahan phenolftalein ke dalam larutan sampel dalam akuades bebas CO2 menghasilkan warna merah yang hilang dengan penambahan 5ml gliserol (British Pharmacopoeia, 1988).
Reaksi dengan H2SO4 (P) dan metanol pada sampel yang telah disentrifugasi akan menghasilkan nyala berwarna hijau jika dibakar; reaksi dengan asam oksalat dan kurkumin 1% dalam metanol dengan penambahan amonia pada larutan abu yang bersifat asam akan menghasilkan warna merah cemerlang yang berubah menjadi hijau tua kehitaman ( Modifikasi Balai Besar POM, 2007).

2.4.2 Uji Kuantitatif
Beberapa uji kuantitatif untuk boraks, yaitu: metode titrimetri; titrasi asam basa; titrasi dengan penambahan manitol; dan metode spektrofotometri. Penetapan kadar asam borat dalam pangan dengan metode titrimetri, yaitu dengan titrasi menggunakan larutan standar NaOH dengan penambahan gliserol akan menghasilkan warna merah muda yang mantap pada titik akhir titrasi (Helrich, 1990).
Penetapan kadar boraks dalam sampel berdasarkan titrasi asam basa dengan menggunakan larutan standar HCl (USP, 1990). Penetapan Kadar boraks dalam sampel dengan penambahan manitol dan indikator phenolftalein dititrasi menggunakan larutan NaOH menghasilkan larutan merah muda pada titik akhir titrasi (British Pharmacopoeia, 1988). Penetapan kadar boraks dengan spektrofotometri, dengan mengukur serapan dari destilasi larutan sampel yang diberi larutan kurkumin dan etanol menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang maksimum 542 nm (Zulharmita, 1995).

2.5  Ciri-ciri Makanan Mengandung Boraks
Beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh makanan yang mengandung boraks adalah sebagai berikut :
1.      Bakso
a.       Lebih kenyal dan apabila digigit, akan kembali ke bentuk semula.
b.      Tahan lama atau awet selama beberapa hari.
c.       Warnanya tampak lebih putih, dibandingkan dengan bakso yang bebas boraks.
d.      Aromanya terasa tidak alami.
e.       Bila dilempar ke lantai akan memantul.

2.      Mie Basah
a.       Teksturnya Kenyal.
b.      Warna lebih mengkilat.
c.       Tidak lengket dan tidak mudah putus.

3.      Siomai
a.       Teksturnya kenyal
b.      Rasanya sedikit getir

4.      Jajanan kue basah
a.       Teksturnya sangat kenyal
b.      Rasanya tajam, seperti sangat gurih
c.       Membuat lidah bergetar dan memberi rasa getir

5.      Kerupuk
a.       Terasa lebih renyah
b.      Menimbulkan rasa getir
2.6 Dampak Penggunaam Boraks
1.      Mengknsumsi boraks dalam makanan tidak secara lansung berakibat buruk, namun sifatnya teakumulasi (tertimbun) sedikit demi sedikit dalam organ hati, otak dan testis. Boraks tidak hanya diserap melalui kulit saja, boraks yang terserap dalam jumlah kecil, akan dikeluarkan melalui air kemih dan tinja, serta sangat sedikit melalui kulit.

2.      Boraks tidak hanya menggangu enzim-enzim metabolisme, tetapi juga menggangu alat reproduksi pada pria. Terlalu sering mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks akan menyebabkan gangguan hati, otak, bahkan kematian.

3.      Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep luka kecil. Namun tidak boleh diminum atau digunakan pada lukayang luas, karena boraks ini bersifat racun apabila terserap masuk kedalam tubuh. Jadi sangat tidak pantas bahan ini digunakan untuk makanan.

4.      Bagi bayi dan anak kecil, jika dosis boraks dalam tubuh mencapai lebih dari 5 gram akan menyebabkan kematian. Pada orang dewasa jika dosisnya melebihi 10-20 gram akan berujung pada kematian juga.

5.      Boraks bermanfaat sebagai bahan pembuat detergen, bersifat antiseptik, dan mengurangi kesadahan air.

6.      Boraks juga dapatmenghilangkan perekat dengan air dan borak berbanding 2:1, kemudian digosokkan ke area yang terdapat bekas perekat tersebut hingga bersih.

7.      Boraks juga dapat membersihakan lemak pisau dengan cara mencmpur setengah gelas boraks dengan satu gelas air, untuk membersihkan perkakas dapur yang berminyak.

8.      Boraks sebagai alat pembersih pada pengering yang tersumbat, caranya tuangkan setengah gelas boraks ke dalam tabung pengering yang di ikuti dengan menuangkan dua gelas air yang mendidih. Biarkan selama 15 menit dan siram dengan untuk membilas pengering.

II.5 Uji Kadar Boraks
Uji kadar dan konsetrasi dari boraks dapat dilakukan dengancara standarisasi. Standarisasi merupakan cara menentukan konsentrasi tepat dari suatu larutan dengan cara melakukan titrasi dengan larutan standar lainnya yang telah diketahui konsentrasi tepatnya.

Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zatdengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya.
Bila kita melarutkan sejumlah tertentu bahan baku sekunder dalam volume tertentu, maka konsentrasi tidak dapat ditentukan secara tepat. Secara teoritis hal ini disebabkan oleh bahan baku sekunder yang tidak mantap.

Dalam standarisasi latutan boraks. Larutan yang dipakai sebagai larutan standar adalah HCl. Karena HCl termasuk larutan zat baku sekunder, di mana harus dicari konsentrasi tepatnya terlebih dahulu dengancara standarisasi dengan larutan natrium boraks (Na2B4O7).
Reaksi yang berlansung adalah sebagai berikut :

Na2B4O7 . 10H2O + HCl                      2NaCl + 4H2BO3 + 5H2O

Berdasarkan reaksi di atas, maka diperoleh berat ekivalen natrium boraks adalah :
Dari reaksi antara asam kuat dan basa lemah itu akan dapat diamati titik akhir titrasinya dengan mudah. Pada percobaan ini, boraks merupakan larutan standar primer sedangkan HCl merupakan larutan standar sekunder. Hal ini disebabkan karena boraks adalah suatu garam yang bersifat asam lemah, sifatnya tidak mudah, boraks cenderung stabil, selain itu boraks ditemukan dalam keadaan murni, dan tidak korosif. Berat ekivvalen yang tinggi. Sedangkan HCl merupakan larutan gas Cl dalam air. Di mana hal ini memungkinkan kelarutannya mudah sekali berubah terhadap terhadap perubahan suhu, sehingga peubahan suhu ini akan mempengaruhi konsentrasinya. HCl yang digunakan yaitu berasal darin pengenceran sehingga memungkinkan konsentrasi yang diperoleh HCl tidak akurat.




















BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Alat
Tabel III.1 Alat dan Fungsinya
No.
Alat
Fungsi
1.
kaca arloji
untuk menimbang sampel
2.
pipet ukur 10 ml
alat ukur volume terpakai secara lebih teliti
3.
pipet gondok 10 ml
alat ukur volume terpakai tepat 10 ml
4.
buret 50 ml
wadah untuk larutan penitar
5.
erlenmeyer 250 ml
wadah larutan yang akan distan-darisasi
6.
batang pengaduk
mengaduk larutan
7.
labu ukur 100 ml
wadah untuk mengencerkan laru- tan
8.
corong
memindahkan larutan
9.
gelas piala 250 ml
wadah zat sementara dan untuk - membuat larutan

III.2 Bahan
Tabel III.2 Bahan dan Fungsinya
No.
Bahan
Fungsi
1.
larutan HCl yang telah distanda- risasi
sebagai titran
2.
Bakso
sampel yang akan dianalisis kadar boraksnya
3.
Aquades
pengencer larutan
4.
Indikator Fenolftalein
indikator yang akan memberikan warna
5.
Metil merah
indikator PH
6.
Fenol merah
zat tambahan saat praktikum
III.3 Prosedur Kerja
Penyiapan Larutan Sampel
1.      Ditimbang 5 butir bakso secara kuantitatif, haluskan dengan lumpang. Masukkan ke dalam gelas piala 250 ml. Ditambahkan kedalamnya ml aquades. Panaskan beberapa saat (10 menit sampai volume menjadi 50 ml). ditunggu sampai mendingin.
2.      Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml secara kuantitatif, sambil disaring menggunakan kertas saring, dan encerkan sampai tanda batas.

Penelitian Kadar Boraks dalam Bakso
1.      Disiapkan peralatan untuk titrasi. Dibilas buret dengan larutan HCl yang telah diketahui konsentrasinya dengan pasti.
2.      Dipipet masing-masing 5 ml larutan sampel, kemudian dimasukkan ke dalam 2 erlenmeyer yang berbeda. Kemudian ditambahkan 3 tetes indikator PP.
3.      Dilakukan titrasi sampai titik akhir titrasi terjadi atau tercapai. Bila titrasi pertamadan kedua berbeda jauh, maka dilakukan kembali titrasi ulang sampai tak ada perbedaan yang berarti.
4.      Dihitung kadar boraks dalam laruta sampel.

III.4 Diagram Alir Percobaan
1.      Penyiapan Larutan Sampel
5 butir bakso di haluskan
 

                                                           
Timbang sebanyak 5 gr
           
                                                                                 
Dimasukkan ke dalam gelas piala
Di isi 100 ml aquades ke dalam gelas piala berisi bakso
 





Dipanaskan larutan bakso
             

Didinginkan larutan bakso
                                               
Disaring larutan bakso dan masukkan ke dalam gelas ukur
Larutan bakso kemudian di encerkan sampai tanda batas labu ukur 100 ml
 








2.      Penentuan Kadar Boraks Dalam Bakso
Larutan bakso yang telah diencerkan dimasukkan ke dalam erlenmeyer
                                                                                        
 


Pada masing-masing larutan dalam erlenmeyer di tambahkan 3 tetes indikator PP
 

Dilakukan titrasi dengan larutan HCl
 




1.1.1        Skema Kerja
·         Pembuatan dan standarisasi larutan HCl 0,1 N
Pipet Hcl 1 / 3 bagian volume 1 liter
 

Natrium Boraks yang diencerkan 0,1 N dipipet  10 ml
Cara 1 :
Lalu tambahkan 3 tetes indikator metil merah
Masukkan 0,400 gr Na2B4O7
     Cara 2 :
Lalu dilarutkan dalam 25 ml aquades dan tambahkan indikator
Lakukan Titrasi lalu hitung konsentrasi HCl
 








·         Penyiapan larutan sampel
Dihaluskan dengan lumpang
Timbang 5 butir bakso
                                   


Bakso halus sedang dipanaskan
Tambahkan 100 mlaquades
           
Panaskan  10 menit sampai volume 50 ml
Masukkan sambil disarng kertas whatman












·         Penentuan Kadar Boraks dalam contoh
Pipet 5 ml dan masukkan ke erlenmeyer


Indikator metil merah
                       

                                                            
Lakukan titrasi sampai titik akhir , lalu hitung kadar boraks sampel
 







BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil
Tabel IV.1 Hasil
Penentuan kadar boraks dalam balso bermerk champ maka di peroleh hasil
sebagai berikut:
Nama poduk
Masa (g)
V HCL  terpakai
N HCL
N . Na2B4O7
CHAMP
59.858  gram
0 ml
0.093 N
0%

Standarisasi HCL dengan NaB4O7
Percobaan
V HCL terpakai
V  Na2B4O7
N HCL
N Na2B4O7
Duplo
26.9 ml
25 ml
0.093 N
0.10001 N

IV.2 Pembahasan
Standarisasi HCL dengan borak
Na2B4O7 + HCL                         2NaCL + 4 HBO3 + 5H2O
Berdasarkan pratikum yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa bakso bermerk CHAMP tidak mengandung boraks hal ini mungkin terjadi karena kurang halus dalam penumbukan nya dan mungkin suhu untuk memanaskannya kurang  sesuai.
Pemanasan terhadap bakso yang telah di haluskan ini bertujuan agboraks yang terkandung pada bakso dapat terurai karena Na2B4O7 bersifat larut dalam air mendidih penghalussan bakso juga bertujuan agar zat-zat yang terdapat dalam sampel bisa cepat larut atau dapat mempermudah pelarutan selanjutnya ditambahkan indicator metal merah , zat sampel yang telah dipanaskan tadi diambil ekstraknya saja.
 Pada saat metal merah dimasukan , c airan sampel tersebut langsung berubah menjadi merah hal ini menandakan bahwa konsentrasi sampel sebelum ditambahkan metal-merah sudah netral sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel bakso tersebut bebas boraks.
Namun apabila setelah penambahan indikator  warnanya tidak berubah itu menandakan bakso tersebut mengandung boraks  maka perlu dilakukan titrasi dengan menggunakan HCL agar dapat diketahui titik eqivalennya 























BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa boraks merupakan bahan kimia yang banyak digunakan untuk industri kertas, pengawet kayu, salep dan industri keramik. Beberapa contoh makanan yang diduga mengandung boraks diantaranya adalah bakso, mie basah, siomai, kerupuk dan aneka jajanan kue basah lainya.
Kadar boraks dalam suatu makanan seperti bakso dapat diketahui dengan cara melakukan standarisasi larutan sampel dengan HCl. Di mana sampel dihaluskan terlebih dahulu, kemudian dibuat menjadi larutan, di panaskan. Kemudian larutan tersebut disaring dan di dinginkan. Setelah itu larutan disaring dan diambil larutan tersebut sebanyak 10 ml, tambahkan indikator PP, kemudian di titrasi dengan larutan HCl.

V.2 Saran
Saran yang dapat saya sampaikan mengenai percobaan ini sebaiknya saat melakukan standarisasi larutan sampel benar-benar dilakukan dengan hati-hati dan teliti agar titik akhir titrasi tidak terlewatkan. Khusus untuk larutan boraks, jangan mencimum dan mencicipinya. Karena boraks dapat menyebabkan ganguan pernapasan. Begitu juga dengan larutan HCl, diharapkan agar praktikan lebih hati-hati dalam memipet larutan, jangan sampai lansung terkena kulit karena HCl yang digunakan adalah HCl pekat, yang kemudian akan diencerkan.






DAFTAR PUSTAKA

            dalam-kehidupan-sehari-hari.
JR, Day & AL. Underwood. 1996. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga.
Mukaromah, Ana Hidayati. 2009. Petunjuk Praktikum Dasar Kimia Anakitik.
            Semarang : Tadris Kimia Fakultas Tharbiyah IAIN Walisongo Semarang.
Sudarmo, Unggul. 2005. Kimia Untuk SMA Kelas XII Jilid 2. Surakarta : Erlangga























PERTANYAAN DAN JAWABAN

1.      Carilah dalam beberapa linteratur bahan makanan lain yang diduga mengandung boraks !
ü  Berdasarkan linteratur bahan makanan lain yang mengandung boraks adalah Mie basah, aneka jajanan kue basah, beberapa jenis kerupuk, lontong, siomai,dan juga sebagai anti septik.

1.      Sebenarnya, apakah kegunaan boraks yang paling utama ?
ü  Kegunaan boraks yang paling utama adalah untuk industri kertas, pengawet kayu, pengontrol kecoa dan industri keramik, dan juga sebagai anti septik.


















LAMPIRAN

Perhitungan
Pembuatan larutan Na2B4O7 0.1 n dalam  25ml  berat tertimbang 0.477 g
                                                  
 
       

Konsentrasi tepat HCl

Penentuan kadar Boraks percobaan
 








No comments:

Post a Comment

jangan lupa koment di kolom komentar ya !!!
saran, kritik,pertanyaan dan pendapat

SIMULASI SINTESIS BIODIESEL MENGGUNAKAN SOFTWARE ASPEN HYSYS DAN ASPEN PLUS

  SIMULASI SINTESIS BIODIESEL MENGGUNAKAN SOFTWARE ASPEN HYSYS DAN ASPEN PLUS Oktriza Lora *, Chykita Arnel Faculty of Industrial ...